Alhamdulillah, kita sekarangsudah memasuki bulan Ramadhan. Bulan yang nongolnya Cuma satu kali dalam setahun ini tentu aja Bukan Bulan Biasa, dan pastinya kamu juga udah tahu kalau shaum atau puasa yang laksanain sekarang itu merupakan rukun islam yang ketiga, mungkin kita bisa coba artikan kalau puasa itu harus didahului dengan syahadat kepada Allah dan Rasulnya, kemudian dilanjutkan dengan shalat, barulah melakukan ibadah puasa. Artinya, kita kudu pahami seluruh perintah Allah dan Rasulnya serta makna shalat, sebelum ia melakukan puasa. So, puasa itu nggak berdiri sendiri, ia merupakan satu kesatuan dari keseluruhan rukun iman dan rukun islam.
Btw, apa sih makna puasa? Tujuan puasa yang sebenernya adalah “menahan diri”, dalam arti yang sangat luas. Menahan dari belenggu nafsu duniawi yang nggak terkendali, atau nafsu batiniah yang nggak seimbang, dimana kesemuanya itu klo nggak diletakan pada porsi yang benar akan mengakibatkan suatu ketidakseimbangan hidup. Oh ya, pasti kamu udah apada tahu dong manfaat puasa bagi kesehatan? Banyak banget kan?! Diantaranya itu melancarkan system pencernaan, ngobatin diabetes, kanker hati, pendarahan otak, sukar tidur, dll.
Ok, Ramadhan atau bulan puasa yang sedang kita jalani sebenernya bukan semata-mata sebuah prosesi ritual keagamaan umat islam untuk mencapai derajat takwa sebagaimana yang dijanjikan Allah (Qs Al-Baqarah : 235). Labih dari itu, penelitian dan fakta di lapangan menunjukkan bahwa puasa memiliki efek psikologis positif bagi individu yang menjalankannya.
Serperti yang uadah di katain, klo puasa itu intinya adalah pengendalian diri. Dengan puasa, setiap ndividu dituntut untuk mampu mengendalikan segala kebutuhan emosi, fisik, dan psikisnya. Setiap muslim yang menjalankan puasa dituntut mampu menahan lapar, dahaga, amarah nafsu, dan keinginan-keinginan negative lainnya dalam rentang waktu tertentu. Kondisi itu tidak saja menuntut ketahanan biologis, tetapi juga kesabaran serta ketabahan emosional dan psikologis individunya. Dan ini sangat bermanfaat banget buat hidup kita!!
Mau bukti yang ilmiah? Pernah denger sebuah percobaan yang dikemukakan oleh Daniel Goleman? Gini ceritanya :
Waktu itu anak-anak berusia empat tahun di Taman kanak-kanak Stanford disuruh masuk ke dalam sebuah ruangan seorang demi seorang, sepotong marshmallow disimpen diatas meja didepan mereka, “kalian boleh makan marshmallow ini jika mau, tetapi kalau kalian memakannya sekembali saya kesini, kalian berhak mendapatkan sepotong lagi.”
Sekitar empat belas tahun kemudian, sewaktu anak-anak itu lulus SMA, anak-anak yang dahulu langsung memakan marsmallow dibandingkan demngan anak-anak yang mampu menahan diri sehinga mendapat dua potong.mereka yang langsung melahap marshmallow dibandingkan mereka yang tahan menunggu, cenderung tidak tahan menghadapi stress, mudah tersinggung dan lebih mudah berkelahi, selain kurang tahan uji dalam mengejar citacita mereka. Tapi, yang lebih mengejutkan para peneliti adalah munculnya efek yang betul-betul nggak terduga: anak-anak yang mampu menahan diri dalam uji marshmallow, dibandingkan dengan yang tidak tahan, memperolah nilai SAT-nya rata-rata 210 lebih tinggi (dari nilai tertinggi 1.600) dalam ujian masuk PT (perguruan tinggi, bukan Pelajaran Tambahan). Singkatnya, seketika beranjak dewasa, keadaan yang serupa juga terjadi, anak-anak yang mampu menahan diri tergolong orang yang sangat cerdas, berminat tinggi, lebih akrab hubungannya dengan orang lain, dan lebih mampu berkonsentrasi dibandingkan dengan yang tidak lulus ujian marshmallow tersebut.
Wah, dari kisah tadi pasti pada nagkep dong apa maksudnya? Islam tuh Keren Baget!!!
Ok, jadi..
Btw, apa sih makna puasa? Tujuan puasa yang sebenernya adalah “menahan diri”, dalam arti yang sangat luas. Menahan dari belenggu nafsu duniawi yang nggak terkendali, atau nafsu batiniah yang nggak seimbang, dimana kesemuanya itu klo nggak diletakan pada porsi yang benar akan mengakibatkan suatu ketidakseimbangan hidup. Oh ya, pasti kamu udah apada tahu dong manfaat puasa bagi kesehatan? Banyak banget kan?! Diantaranya itu melancarkan system pencernaan, ngobatin diabetes, kanker hati, pendarahan otak, sukar tidur, dll.
Ok, Ramadhan atau bulan puasa yang sedang kita jalani sebenernya bukan semata-mata sebuah prosesi ritual keagamaan umat islam untuk mencapai derajat takwa sebagaimana yang dijanjikan Allah (Qs Al-Baqarah : 235). Labih dari itu, penelitian dan fakta di lapangan menunjukkan bahwa puasa memiliki efek psikologis positif bagi individu yang menjalankannya.
Serperti yang uadah di katain, klo puasa itu intinya adalah pengendalian diri. Dengan puasa, setiap ndividu dituntut untuk mampu mengendalikan segala kebutuhan emosi, fisik, dan psikisnya. Setiap muslim yang menjalankan puasa dituntut mampu menahan lapar, dahaga, amarah nafsu, dan keinginan-keinginan negative lainnya dalam rentang waktu tertentu. Kondisi itu tidak saja menuntut ketahanan biologis, tetapi juga kesabaran serta ketabahan emosional dan psikologis individunya. Dan ini sangat bermanfaat banget buat hidup kita!!
Mau bukti yang ilmiah? Pernah denger sebuah percobaan yang dikemukakan oleh Daniel Goleman? Gini ceritanya :
Waktu itu anak-anak berusia empat tahun di Taman kanak-kanak Stanford disuruh masuk ke dalam sebuah ruangan seorang demi seorang, sepotong marshmallow disimpen diatas meja didepan mereka, “kalian boleh makan marshmallow ini jika mau, tetapi kalau kalian memakannya sekembali saya kesini, kalian berhak mendapatkan sepotong lagi.”
Sekitar empat belas tahun kemudian, sewaktu anak-anak itu lulus SMA, anak-anak yang dahulu langsung memakan marsmallow dibandingkan demngan anak-anak yang mampu menahan diri sehinga mendapat dua potong.mereka yang langsung melahap marshmallow dibandingkan mereka yang tahan menunggu, cenderung tidak tahan menghadapi stress, mudah tersinggung dan lebih mudah berkelahi, selain kurang tahan uji dalam mengejar citacita mereka. Tapi, yang lebih mengejutkan para peneliti adalah munculnya efek yang betul-betul nggak terduga: anak-anak yang mampu menahan diri dalam uji marshmallow, dibandingkan dengan yang tidak tahan, memperolah nilai SAT-nya rata-rata 210 lebih tinggi (dari nilai tertinggi 1.600) dalam ujian masuk PT (perguruan tinggi, bukan Pelajaran Tambahan). Singkatnya, seketika beranjak dewasa, keadaan yang serupa juga terjadi, anak-anak yang mampu menahan diri tergolong orang yang sangat cerdas, berminat tinggi, lebih akrab hubungannya dengan orang lain, dan lebih mampu berkonsentrasi dibandingkan dengan yang tidak lulus ujian marshmallow tersebut.
Wah, dari kisah tadi pasti pada nagkep dong apa maksudnya? Islam tuh Keren Baget!!!
Ok, jadi..
Saya mau ngucapin “selamat Menunaikan ibadah puasa 1428 H, Maapin klo saya punya salah ya..”
0 Komentar:
Posting Komentar