Kira-kira, gimana rasanya orang ngelawak, tapi malah digaringin?
Ini terjadi (baca: sering) sama gue, yang memang –nggak tau kenapa- punya pengalaman-pengalaman yang aneh, Dan ini terjadi di depan umum!
Waktu itu pas januari 2007, gue ikut sciencefair tahun itu yang katanya sih se-jabodetabek. Dan gue milih untuk ikut kompetisi Karya Ilmiah, bidang Biologi (Morfologi). Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, sebut aja proyek yang gue buat itu : “Cara jitu mengawinkan biji salak dengan anak sapi”.
Sampai pagi hari, sepertinya semuanya berjalan lancar, gue –dengan segenap perjuangan– sukses mandi pagi-pagi, dan berhasil sampe disekolah (waktu itu sekolah gue yang jadi tuan rumah) yang diliburin karena ada acara ini. Waktu berjalan dengan cepat.
Pas jam 8, semua peserta udah duduk ditempat duduk (ya iyalah, masak di kompor) masing-masing sambil ngedengerin pidato ama sambutan-sambutan. Sementara itu, gue lagi serius bikin eksperimen dengan gigit-gigit jari : ‘jari mana yang paling manis? Jari manis atau jempol kaki?”.
Setelah beberapa tahun ngedengerin pidato, kompetisi pun dimulai dengan mengundi, siapa yang maju duluan buat presentasi. Setelah di kocok, ini lah hasilnya:
“urutan pertama, Rizky (sebut aja gitu, gue lupa namanya), dari SMP anu, dengan judul anu” kata Moderator.
“urutan kedua, M. Nasrurrohman (gue), dari SMP N 1 Bogor, dengan proyek “Cara jitu mengawinkan biji salak dengan anak sapi” ’.
“urutan bla bla, bla bla, bla, bla bla..”
Gue menghela napas sambil bersyukur, soalnya gue nggak urutan pertama, meskipun masih panik soalnya dapet urutan kedua alias setelah urutan pertama. Hu..
Tapi takdir berkata lain.
“oh, ya maaf hadirin, karena Rizky sedang keluar, kita langsung saja mulai dari urutan kedua : M. Nasrurrohman (gue), dari SMP N 1 Bogor, dengan proyek Cara jitu mengawinkan biji salak dengan anak sapi” kata moderator. Semua tepuk tangan.
Gue langsung shock, panik, sama kunang-kunang. Oh God, kenapa ini terjadi pada ku? “hu..hu..hu..” gue nangis dalem hati. Tapi, untuk menjaga image gue sebagai siswa yang baik hati, gue tetep stay cool.
Sambil jalan meninggalkan “eksperimen jari” gue, dan akhirnya gue jalan kedepan sambil nunduk, soalnya saat itu kepala gue lagi botak-botaknya! Cuma beberapa mili doang rambut yang masih setia menetap di kepala gue. Mungkin kalo diliat dari atas, juri mungkin ngomong, “ini sukro apa manbusia?”.
Dan akhirnya, dengan gaya shinichi, gue mulai presentasi (baca: berceloteh), “Assalamualaikum wr.wb. pada kesempatan kali ini…. Bla bla bla..” gue mulai berceloteh, dan para hadirin menyimak dengan serius, gue nggak tau apa mereka ngerti bahasa gue atau nggak.
Dan inilah awal tragedi itu terjadi!
“….. dan itulah mengapa kucing nggak bisa maen SmackDown dengan burung kutilang..” Gue masil berceloteh, ngomongin apa aja yang ada di kepala gue waktu itu. Dan untuk menyegarkan suasana, gue mencoba untuk memberi embun sejuk ditengah padang gersang ini. Dengan gaya tukul gue terus ngomong, “oke, kita kembali ke….. laptop” gue mencoba ngelawak. “ha.. ha.. ha..” gue ketawa sendiri. Setelah itu, gue liat ke penonton. Dan beberapa detik kemudian, gue langsung shock berat.
Anjrit! GAK ADA YANG KETAWA! Semuanya masih masang nampang serius, dan satu detik kemudian, gue merasa hidup ini hampa, gue merasa ada di sebuah pulau.. sendirian tapi gue gak mau neriakin SOS. Gue marah, jengkel, dan sedikit malu. Rasanya gue pengan teriak diruangan itu, “WOI! GUE ITU NGELAWAK! SEMUANYA KETAWA DONG..! NGGAK MENGHARGAI BANGET SIH!”. Tapi niat itu gue urungkan, takut dimarahin kepala sekolah.
Akhirnya, gue lanjutin presentasi (baca: celotehan) gue itu sambil sedikit nunduk nangis. Hu hu…
Waktu itu pas januari 2007, gue ikut sciencefair tahun itu yang katanya sih se-jabodetabek. Dan gue milih untuk ikut kompetisi Karya Ilmiah, bidang Biologi (Morfologi). Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, sebut aja proyek yang gue buat itu : “Cara jitu mengawinkan biji salak dengan anak sapi”.
Sampai pagi hari, sepertinya semuanya berjalan lancar, gue –dengan segenap perjuangan– sukses mandi pagi-pagi, dan berhasil sampe disekolah (waktu itu sekolah gue yang jadi tuan rumah) yang diliburin karena ada acara ini. Waktu berjalan dengan cepat.
Pas jam 8, semua peserta udah duduk ditempat duduk (ya iyalah, masak di kompor) masing-masing sambil ngedengerin pidato ama sambutan-sambutan. Sementara itu, gue lagi serius bikin eksperimen dengan gigit-gigit jari : ‘jari mana yang paling manis? Jari manis atau jempol kaki?”.
Setelah beberapa tahun ngedengerin pidato, kompetisi pun dimulai dengan mengundi, siapa yang maju duluan buat presentasi. Setelah di kocok, ini lah hasilnya:
“urutan pertama, Rizky (sebut aja gitu, gue lupa namanya), dari SMP anu, dengan judul anu” kata Moderator.
“urutan kedua, M. Nasrurrohman (gue), dari SMP N 1 Bogor, dengan proyek “Cara jitu mengawinkan biji salak dengan anak sapi” ’.
“urutan bla bla, bla bla, bla, bla bla..”
Gue menghela napas sambil bersyukur, soalnya gue nggak urutan pertama, meskipun masih panik soalnya dapet urutan kedua alias setelah urutan pertama. Hu..
Tapi takdir berkata lain.
“oh, ya maaf hadirin, karena Rizky sedang keluar, kita langsung saja mulai dari urutan kedua : M. Nasrurrohman (gue), dari SMP N 1 Bogor, dengan proyek Cara jitu mengawinkan biji salak dengan anak sapi” kata moderator. Semua tepuk tangan.
Gue langsung shock, panik, sama kunang-kunang. Oh God, kenapa ini terjadi pada ku? “hu..hu..hu..” gue nangis dalem hati. Tapi, untuk menjaga image gue sebagai siswa yang baik hati, gue tetep stay cool.
Sambil jalan meninggalkan “eksperimen jari” gue, dan akhirnya gue jalan kedepan sambil nunduk, soalnya saat itu kepala gue lagi botak-botaknya! Cuma beberapa mili doang rambut yang masih setia menetap di kepala gue. Mungkin kalo diliat dari atas, juri mungkin ngomong, “ini sukro apa manbusia?”.
Dan akhirnya, dengan gaya shinichi, gue mulai presentasi (baca: berceloteh), “Assalamualaikum wr.wb. pada kesempatan kali ini…. Bla bla bla..” gue mulai berceloteh, dan para hadirin menyimak dengan serius, gue nggak tau apa mereka ngerti bahasa gue atau nggak.
Dan inilah awal tragedi itu terjadi!
“….. dan itulah mengapa kucing nggak bisa maen SmackDown dengan burung kutilang..” Gue masil berceloteh, ngomongin apa aja yang ada di kepala gue waktu itu. Dan untuk menyegarkan suasana, gue mencoba untuk memberi embun sejuk ditengah padang gersang ini. Dengan gaya tukul gue terus ngomong, “oke, kita kembali ke….. laptop” gue mencoba ngelawak. “ha.. ha.. ha..” gue ketawa sendiri. Setelah itu, gue liat ke penonton. Dan beberapa detik kemudian, gue langsung shock berat.
Anjrit! GAK ADA YANG KETAWA! Semuanya masih masang nampang serius, dan satu detik kemudian, gue merasa hidup ini hampa, gue merasa ada di sebuah pulau.. sendirian tapi gue gak mau neriakin SOS. Gue marah, jengkel, dan sedikit malu. Rasanya gue pengan teriak diruangan itu, “WOI! GUE ITU NGELAWAK! SEMUANYA KETAWA DONG..! NGGAK MENGHARGAI BANGET SIH!”. Tapi niat itu gue urungkan, takut dimarahin kepala sekolah.
Akhirnya, gue lanjutin presentasi (baca: celotehan) gue itu sambil sedikit nunduk nangis. Hu hu…
***
Dan gue mencoba untuk melupakan melupakan pengalaman itu. Yah.. bayangin aja deh.. ditengah suasana yang sibuk, seorang bocah yang lagi presentasi didepan bapak-bapak ama bocah-bocah lain, mencoba ngelawak dengan sepenuh jiwa raga, dan dia ketawa sendirian sementara yang lainnya masih diem sejuta bahasa. dan gak ada yang ketawa! Hu..
Tapi coba bayangin lagi, orang yang lagi total-totalnya marah, udah mirip banget ama Jackie chan lagi makan tomat pake garem (???) eh malah salah ngomong! Dan malah diketawain sama orang-orang sejagat (nggak ding, maksudnya sama orang” yang lagi ada disana).
Dan… yup! Kamu bener! Ini terjadi sama GUE!
Tapi kalo mo tau ceritanya, tungguin aja blog ini ya.. soalnya gue mo nonton spongebob dulu, ok?!
Tapi coba bayangin lagi, orang yang lagi total-totalnya marah, udah mirip banget ama Jackie chan lagi makan tomat pake garem (???) eh malah salah ngomong! Dan malah diketawain sama orang-orang sejagat (nggak ding, maksudnya sama orang” yang lagi ada disana).
Dan… yup! Kamu bener! Ini terjadi sama GUE!
Tapi kalo mo tau ceritanya, tungguin aja blog ini ya.. soalnya gue mo nonton spongebob dulu, ok?!
1 Komentar:
udah takdir lw nas... ha ..ha. (ketawa setan)
Posting Komentar